Wednesday 24 June 2015

Cara Kalibrasi Remote Fly Sky TH9 dan Turnigy 9X

Udah hampir setahun pake remote Fly Sky TH9 dan baru sadar sekitar satu bulan kemarin ternyata ada yang salah sama remotenya. Posisi Throttle ko nggak sesuai sama apa yang ditampilkan di display. Nilai di display baru naik pas posisi throttle ada di tengah (50%).

Gambar 1. Remote Fly Sky TH09
Usut punya usut hal yang kaya gini berarti alatnya kudu di kalibrasi. Nah coba cari di menu sama baca buku panduannya ga ada tuh menu kalibrasi. Dan ternyata emang cara kalibrasinya itu harus masuk dengan cara menekan tombol secara bersamaan, (ala-ala kode rahasia gitu).

Biar lebih jelas cara kalibrasinya gimana sung aja cek video di bawah ini (Sumber: Youtube)


Setelah melakukan proses kalibrasi di atas, Alhamdulillah Remote-nya kembali normal. ^^ Selamat Mencoba.

Monday 22 June 2015

Fungsi Timer dan Counter pada PLC / Smart Relay

Biar enak belajarnya, silakan temen-temen baca dulu artikel sebelumnya disini.

Sekarang kita akan membahas fungsi timer dan counter pada PLC. Kedua fungsi ini sangat sangat dibutuhkan pada aplikasi otomasi industri, untuk timing proses dan menghitung (counting) produk.

  • Timer
Nah, fungsi timer sendiri dibagi menjadi beberapa jenis lagi (disini sebenarnya saya pakai smartrelay-nya schneider, perangkat lunaknya : zeliosoft).

Gambar 1. Jenis-jenis Timer yang Dapat Digunakan di Smart Relay

Timer pada zeliosoft terbagi menjadi sebelas fungsi:
  1. Active, control held down
  2. Active, Press to start / stop
  3. Off delay
  4. On pulse one shot
  5. Timing after pulse
  6. Symmetrical flashing
  7. Symmetrical flashing, Start / Stop on pulse
  8. Time on addition
  9. A/C
  10. Flasher unit; control held down asynchronously
  11. Flasher unit;Press to Start / Stop
Saya ambil contoh fungsi timer yang paling basic yaitu control held down. Perhatikan gambar 2.

Gambar 2. Diagram Kerja Fungsi Timer; Active, Control Held Down
Jadi, ketika kita menggunakan fungsi timer, kita harus menentukan jenis timer seperti apa yang akan kita gunakan (tergantung dari aplikasi yang kita buat). Setiap jenis timer memiliki diagram kerja masing-masing. Nah pada Gambar 2 ditunjukan diagram kerja fungsi timer; active, control held down. Kalo kita terjemahkan dari grafik diatas: "Ketika TTx (timer aktif) maka waktu akan menghitung sampai (nilai) tertentu (settingan kita) kemudian Tx aktif dan akan non aktif ketika TTx di non aktifkan lagi".

Pusing??? namanya juga belajar, hehe ^^

Biar ga bingung kita ambil contoh kasus. Perhatikan ladder diagram berikut ini.


Langsung aja, 
  • I1 adalah alamat/ address untuk input (biasanya dihubungkan dengan saklar atau sensor).
  • TT1 adalah fungsi timer dengan t (nilai) tertentu (misal kita set 3 detik)
  • T1 adalah kontak kepunyaannya TT1
  • Q1 adalah alamat/address untuk output (biasanya dihubungkan dengan lampu atau motor atau aktuator lainnya) 
Ketika I1 diaktifkan maka 3 detik kemudian Q1 baru aktif dan akan non aktif ketika I1 sudah kembali non aktif.

  • Counter
Fungsi counter digunakan untuk menghitung (counting). Biasanya di dunia Industri, fungsi ini digunakan untuk menghitung banyaknya produk yang jadi secara otomatis. Terbagi menjadi dua jenis yaitu count up / hitung naik dan count down / hitung turun.

Gambar 2. Parameter Counters

Nah dari gambar di atas kita bisa atur nilai pulses nya, maksudnya nilai counting. Misal kita tulis 3. Ketika fungsi counting mendapatkan pulse 5 kali maka kontak counter akan aktif.

Contoh program bisa dilihat di ladder diagram berikut:


Dari program di atas saya setting countingnya di 3. Jadi output Q1 akan menyala ketika kita menekan tombol I1 sebanyak 5 kali.

Nah mungkin penjelasan tentang timer dan counternya sekian dulu. Tunggu contoh-contoh program ladder lainnya.

Semoga membantu.

Monday 15 June 2015

Cara Kerja Sensor Garis Robot Line Follower

Pada tahu robot line follower kan? Itu tuh, robot yang mampu mengikuti garis, biasanya hitam atau putih. Kalo belum tahu silakan cek videonya di bawah ini.


Perlu kita ketahui komponen penting dari robot line follower adalah:
  1. Sensor garis
  2. Controller
  3. Motor DC (kanan/kiri)
  4. Display (optional)
  5. Pushbutton (optional)
Gambar 1. Skema Robot Line Follower

Di artikel ini kita akan membicarakan tentang bagaimana membuat robot line follower berbasis arduino. Kita mulai dengan membahas Sensor Garis Robot Line Follower. 

  • Schematic
Berikut adalah rangkaian sensor robot line follower.

Kalo temen-temen mau download file eaglenya bisa klik di sensorgaris.sch

  • Penjelasan
Rangkaian sensor itu terdiri dari transmitter/Tx (penghantar sinyal) berupa led yang memancarkan cahaya dengan warna tertentu, dan receiver/Rx (penerima sinyal) berupa photodiode yang nilai hantarnya tergantung dari intensitas cahaya yang diterima. Perhatikan gambar berikut untuk ilustrasinya.

Gambar 2. (A) Sensor dengan Intensitas Cahaya Tinggi, (B) Sensor dengan Intensitas Cahaya Rendah
Pada Gambar 2, diperlihatkan dua kondisi, A dan B. Cahaya yang dipancarkan oleh Tx akan dipantulkan oleh lantai di bawahnya. Pada Gambar 2.A cahaya yang diterima Rx lebih banyak dibandingkan Gambar 2.B karena lantainya berwarna gelap. Ingat bahwa warna gelap akan menyerap cahaya. 

Nah, perubahan intensitas inilah yang mempengaruhi perubahan tegangan pada rangkaian. Perhatikan Gambar 3.

Gambar 3. Rangkaian Tx dan Rx Sensor Garis
Pada Gambar 3 terdapat dua rangkaian, Transmitter dan Receiver. Perhatikan rangkaian receiver (bawah). Sinyal diambil dari wire D1, antara Photodiode dan resistor 22k dan masuk ke ADC controller/arduino untuk kemudian datanya diolah.

Photodiode dipasang reverse, potensial di sisi katoda lebih besar dari anoda. Ketika kondisi A, intensitas cahaya yang diterima photodiode besar dan menyebabkan seolah-olah short circuit, sehingga potensial di D1 sama dengan ground (0 V). Sedangkan ketika kondisi B, intensitas cahaya yang diterima sedikit dan menyebabkan seolah-olah open circuit sehingga potensial di D1 mendekati 5V. Kedua kondisi ini yang diolah oleh ADC pada Arduino.

Bagaimana cara membaca ADC pada Arduino, tunggu saja artikelnya.

Semoga bermanfaat.

Monday 8 June 2015

Hand Exoskeleton Berbasis Arduino Untuk Rehabilitasi Fraktur Tangan

Alhamdulillah monitoring dan evaluasi (monev) Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) 2014 pendanaan 2015 sudah dilaksanakan. Dari lima orang yang mengemban tugas dalam penelitian ini hanya TIGA orang yang bertahan sampai tahap ini, ditemani dengan dosen pembimbing yang setia, pak AQR. "terima kasih pak." Lolos atau enggak nanti jadi finalis di Kendari itu urusan nanti, yang paling penting adalah dari apa yang didapat selama empat bulan ke belakang. Pengalaman. Ya.

Gambar 1. Tim PKM KC dari kiri ke kanan (Fikri, Ucha, Mamen, Pak AQR).
Jadi di PKM 2014 ini, kita mengusulkan alat berupa handesxoskeleton berbasis arduino untuk rehabilitasi fraktur tangan, yang kita kasih nama HEBONE. Buat yang pernah patah tulang, pas masa rehabilitasi bisa pakai alat ini. Insya Allah membantu.

Biar lebih jelas langsung aja lihat videonya di bawah ini. Mulai dari proses desain menggunakan Inventor sampai proses assembly. Selamat menyaksikan


Harapan ke depannya, HEBONE ini dapat dikembangkan lagi. Selain sebagai robot rehabilitasi fraktur tangan, tetapi dapat juga membantu rehabilitasi stroke, atau sebagai robot pengganti tangan bagi yang memiliki cacat kehilangan tangan.

Gambar 2. HEBONE Hand Exoskeleton Berbasis Arduino

BACA JUGA:

Thursday 4 June 2015

Mengatur Kecepatan Motor DC dengan PWM

  • Pengertian PWM
Salah satu cara untuk mengatur kecepatan putar motor dc adalah dengan metode modulasi lebar pulsa atau dalam bahasa inggris disebut pulse width modulation disingkat PWM. Gambar 1 menunjukan ilustrasi PWM, 100%, 50%, dan 75%. Sumbu vertical menunjukan besarnya tegangan dan sumbu horizontal menunjukan waktu. x menandakan tegangan maksimum dari suatu sistem.

Gambar 1. Ilustrasi PWM
Saat ini PWM dapat dihasilkan dari mikrokontroller, arduino, dan sejenisnya. Besar nilai pwm tergantung dari tipe board yang kita gunakan. Untuk Arduino UNO, pwm memiliki alokasi data 8bit, alias memiliki rentang data dari 0-255.


Di artikel ini akan ditunjukan contoh program mengatur kecepatan motor dc dengan PWM dari Arduino UNO. Tegangan maksimal (x) yang dihasilkan oleh Arduino adalah 5 volt. Jika motor dc yang kita gunakan memiliki tegangan kerja diatas 5 volt maka harus menggunakan driver motor. Klik di sini, untuk tahu cara memilih driver motor dc.

  • Ekivalensi
Nah motor itu kan berputar disebabkan karena adanya fluks magnet yang menimbulkan gaya gerak (hukum faraday). Dirumuskannya kaya persamaan di bawah ini.


Dimana;
  • N = Kecepatan Putar
  • V = Tegangan Input
  • Ia = Arus Jangkar
  • R= Hambatan Jangkar
  • K = Konstanta Motor
  • dan fluks magnet
R dan K bernilai konstan alias tidak bisa dirubah. Merubah nilai I sukar dilakukan, dan yang paling mudah adalah dengan mengatur besar tegangan (V). Hubungannya dengan PWM adalah. (Perhatikan Gambar 1).


Dimana Vs = Suplai tegangan di driver Motor. Cek disini untuk tahu skematiknya.

  • Wiring
Sekarang saatnya kita melakukan percobaan untuk mengatur kecepatan motor. Beberapa komponen yang harus kita siapkan adalah:
  1. Arduino UNO, MEGA, Leonardo.
  2. Driver Motor
  3. Motor DC 12V
  4. Catu Daya/Battery 12V
Nah dari ke-4 komponen itu kita hubungkan seperti gambar di bawah ini.

Gambar 2. Wiring Diagram  Driver Motor
Gambar 3. Cara Pasang Driver Motor Pada Arduino

  • Program
Setelah selesai wiring, proses selanjutnya adalah menulis program di Arduino IDE. Silakan gunakan contoh program di bawah ini pada Arduino temen-temen.

Hal yg harus terjadi adalah:
  1. Motor berputar searah jarum jam dari putaran lambat, sedang, cepat, dan sangat cepat.
  2. Motor berputar berbalik arah jarum jam dari putaran lambat, sedang, cepat, dan sangat cepat.
  3. Begitu seterusnya.



Selamat Mencoba.

Tuesday 2 June 2015

DRIVER MOTOR SHIELD FOR ARDUINO

Bismillah...

DRIVER MOTOR SHIELD FOR ARDUINO
Harga : Rp. 200.000 (Hitam)
No. HP : 085715361236 / 76778acb

Gambar 1. Pemasangan Driver Motor di Arduino UNO

  • Functions
Fungsi dari shield ini adalah untuk memudahkan temen-temen ketika membuat sebuah proyek yang berkaitan dengan kontrol motor DC dan kontrol motor stepper. Kenapa?
  1. Karena tidak membutuhkan kabel jumper
  2. Dari segi safety jelas lebih safety jika dibandingkan dengan penggunaan kabel jumper yang mudah longgar sehingga bisa saja terjadi hubungan singkat. 
  3. Waktu perancangan proyek dapat lebih cepat karena tinggal pasang dan mainkan (plug and play).

  • Features
Fitur dari board ini adalah:
  1. PnP untuk Arduino UNO, Mega, dan Leonardo.
  2. Dual Driver H Bridge Mosfet (IRF9530 dan IRF530).
  3. Tombol Reset.
  4. Regulator 5V.
  5. Support PWM speed control.
  6. 2 tipe pin header (Male dan Female)
  7. Support untuk motor stepper. video bisa cek disini.

  • Connections

Gambar 2. Wiring Diagram Driver Motor Shield For Arduino

Alokasi pin untuk "DRIVER MOTOR SHIELD FOR ARDUINO" ini adalah sebagai berikut:
  1. Pin 4 = Arah Motor 1
  2. Pin 5 = PWM Motor 1
  3. Pin 6 = Arah Motor 2
  4. Pin 7 = Arah Motor 2

  • Schematics
Gambar 3. Skematik Driver Motor Shield for Arduino
  • Contoh Program
Contoh program untuk motor DC.

Monday 1 June 2015

LCD 16x2 SHIELD FOR ARDUINO

LCD 16x2 SHIELD FOR ARDUINO
Harga : IDR 100.000,00

Gambar 1. PCB LCD 16x2 SHIELD FOR ARDUINO (Masih Belum Disolder)

  • Functions
Fungsi dari shield ini adalah untuk memudahkan para pengguna arduino ketika membuat sebuah proyek yang membutuhkan LCD 16x2 dan pushbutton sebagai User Interface. Kenapa? Satu, karena tidak membutuhkan kabel jumper. Kedua, dari segi safety jelas lebih safety jika dibandingkan dengan penggunaan kabel jumper yang mudah longgar sehingga bisa saja terjadi hubungan singkat. Ketiga, waktu perancangan proyek dapat lebih cepat karena tinggal pasang dan mainkan (plug and play).
  • Features
Fitur-fitur dari board ini adalah:
  1. PnP for Arduino UNO, Mega, dan Leonardo.
  2. LCD 16x2
  3. Pushbutton 4 pcs
  4. Tombol Reset
  5. Regulator 5 Vdc
  6. Switch ON-OFF tipe geser
  • Connections
Koneksi LCD (0, 1, 10, 11, 12, 13)

Koneksi Push Button:
  1. Up = D2
  2. Down = D3
  3. Back = D8
  4. Ok = D9

  • Schematic Diagram

  • Contoh Program